Monday, February 27, 2012

4. Perempuan Dalam Masyarakat

            4. Perempuan Dalam Masyarakat
Di atas telah dipaparkan tentang bukti bahwa perempuan mempunyai hak dan kemampuan yang sama sebagaimana kaum lelaki dari sudut pandang yang lain. Kendati perempuan diciptakan dengan kelemahan-kelemahannya, sisi lain Islam hendak menunjukan kepada para kaum perempuan untuk mempertahankan fitrah dan eksistensinya sebagai wanita, dimana mereka-dalam Islam-berada pada derajat yang khusus bagai berlian yang selalu terjaga kemurnian nilainya.
Tentang persamaan antara wanita dan pria di dalam kebebasan kewajiban beragama dan beribadah, Al Qur'an mengatakan sebagai berikut:

"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang Muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang jujur, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki danperempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatanrya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (Al Ahzab: 35)


Di dalam masalah takalif (kewajiban-kewajiban) agama dan sosial yang pokok, Al Qur'an menyamakan antara keduanya, sebagaimana firman Allah SWT:

"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (At Taubah: 71)


Wanita dengan laki-laki adalah sama dalam hal bahwa keduanya akan menerima pembalasan dari kebaikan mereka dan masuk surga.
Allah SWT berfirman:

"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan. (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain ...." (Ali 'Imran: 195)

Dari ayat ini jelas sekali bahwa amal perbuatan seseorang itu tidak akan sia-sia di sisi Allah SWT, baik laki-laki maupun wanita. Keduanya adalah berasal dari tanah yang satu dan dari tabiat yang satu. Hingga pada kesempatan yang khusus, kedua makhluk ini dipertemukan dalam jalinan pernikahan di atas dasar cinta dan kasih sayang. Pada hubungan ini, kelemahan yang Nampak pada perempuan akan menjadi pelengkap dan saling melengkapi antara pasangannya, yaitu suami. Dalam jalinan ini, yang satu merupakan tameng bagi yang lain, baik tameng fisik maupun tameng roh dan jiwa. Tidak ada tirai yang kokoh selain tirai yang dibangun kasih saying antara keduanya dan pastinya akan berdampak positif bagi lingkungannya.

No comments:

Post a Comment