Di atas telah
dipaparkan tentang bukti bahwa perempuan mempunyai hak dan kemampuan
yang sama sebagaimana kaum lelaki dari sudut pandang yang lain.
Kendati perempuan diciptakan dengan kelemahan-kelemahannya, sisi lain
Islam hendak menunjukan kepada para kaum perempuan untuk
mempertahankan fitrah dan eksistensinya sebagai wanita, dimana
mereka-dalam Islam-berada pada derajat yang khusus bagai berlian yang
selalu terjaga kemurnian nilainya.
Tentang persamaan
antara wanita dan pria di dalam kebebasan kewajiban beragama dan
beribadah, Al Qur'an mengatakan sebagai berikut:
"Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yang Muslim, laki-laki dan perempuan yang
mu'min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya,
laki-laki dan perempuan yang jujur, laki-laki dan perempuan yang
sabar, laki-laki danperempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan
yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan
perempuan yang memelihara kehormatanrya, laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka
ampunan dan pahala yang besar."
(Al Ahzab: 35)
Di dalam masalah
takalif
(kewajiban-kewajiban) agama dan sosial yang pokok, Al Qur'an
menyamakan antara keduanya, sebagaimana firman Allah SWT:
"Dan
orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(At Taubah: 71)
Wanita dengan
laki-laki adalah sama dalam hal bahwa keduanya akan menerima
pembalasan dari kebaikan mereka dan masuk surga.
Allah SWT berfirman:
"Maka
Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman),
"Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan orang-orang yang beramal
di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan. (karena) sebagian kamu
adalah turunan dari sebagian yang lain
...." (Ali 'Imran: 195)
Dari ayat ini jelas
sekali bahwa amal perbuatan seseorang itu tidak akan sia-sia di sisi
Allah SWT, baik laki-laki maupun wanita. Keduanya adalah berasal dari
tanah yang satu dan dari tabiat yang satu.
Hingga pada kesempatan yang khusus, kedua makhluk ini dipertemukan
dalam jalinan pernikahan di atas dasar cinta dan kasih sayang. Pada
hubungan ini, kelemahan yang Nampak pada perempuan akan menjadi
pelengkap dan saling melengkapi antara pasangannya, yaitu suami.
Dalam jalinan ini, yang satu merupakan tameng bagi yang lain, baik
tameng fisik maupun tameng roh dan jiwa. Tidak ada tirai yang kokoh
selain tirai yang dibangun kasih saying antara keduanya
dan pastinya akan berdampak positif bagi lingkungannya.
No comments:
Post a Comment