- Peranan perempuan dalam Sejarah Islam
Semenjak hari pertama Rasulullah menampakkan dakwah, laki-laki dan
wanita memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu tanggung jawab yang
dibebankan ke pundak wanita. Para sahabat wanita tidak ketinggalan
ambil peranan dalam hijrah Rasulullah SAW. Kehadiran mereka tanpak
jelas di setiap periode dan momentum yang kecil sekalipun. Diantara
contohnya ialah: Raqiqah binti Abi Syaify bin Hasyim. Dialah yang
memperingatkan Rasulullah SAW tentang rencana-rencana orang musyrik.
Dia berkata kepada beliau, “Sesungguhnya orang-orang Quraisy
telah berkumpul untuk menghabisimu di tengah malam.”
Kita bisa membayangkan apa dan bagaimana yang di lakukan wanita itu,
padahal umurnya mendekati seratus tahun, di samping dia tidak leluasa
dari pengawasan anaknya, Makhramah yang masih terhitung kerabat
beliau.
Diantara mereka ada yang berasal dari Bani Hasyim, Bani Umayyah, Bani
Makhzum, Bani Taim bin Murrah, Bani Sahm bin Amr, Bani Ady bin Ka’b,
Bani Amir bin Lu’ay, bahkan di antara mereka ada yang berasal dari
luar wanita Arab, seperti Asma binti Umais Al-Khats’amiyah, Ummu
Ruman dan Lubabah binti Al-Harits serta Ummu Fadhl.
Di dalam sejarah disebutkan riwayat yang mengagumkan, menjelaskan
secara gamblang sejauh mana keikutsertaan dan rekrutmen yang
dihadapkan para wanita Muslimah selama perang penaklukkan. Rabi’
binti Mu’awwidz berkata, “Kami pernah ikut berperang bersama
Nabi Muhammad SAW. Kami memberi minum kepada para mujahidin, melayani
keperluan mereka, serta membawa para syuhada dan orang-orang yang
terluka ke Madinah.”
Shafiyyah, putri Abdul Muthalib, menggambarkan bagaimana dia melihat
orang Yahudi yang mengitari benteng kaum muslim. Karena Bani
Quraizhah telah memutuskan perjanjian yang telah disepakati antara
mereka dan kaum muslim, dan hendak memerangi kaum muslim, tidak ada
orang yang menjaga mereka dari orang Yahudi tersebut, karena
Rasulullah dan para sahabat sibuk menghalau musuh. Sementara, Hassan
bin Tsabit yang telah diperintahkan untuk membunuh orang Yahudi
tersebut tidak mampu menghadapinya. Mendengar jawaban itu dia
(Shafiyyah) langsung mengikatkan kain di seputar pinggangnya,
mengambil tongkat, turun keluar benteng dan memukul laki-laki Yahudi
itu sampai tewas.
Di dalam dunia Islam, Aisyah putri Abu Bakar, dikenal sebagai
perempuan yang sangat cerdas, dia meriwayatkan kira-kira 2210 hadits
Nabi dan dengan bakatnya yang luar biasa, mampu merumuskan hukum dari
hadits-hadits tersebut. Tidak kurang dari seperempat keputusan
syariat berasal dari hadits-hadits yang diriwayatkannya.
Dan masih banyak perempuan-perempuan yang terlibat dalam aktifitas
pergerakan dan sosial Islam dalam sejarah yang tak dapat di sebutkan
satu-persatu.
No comments:
Post a Comment